Gorong gorong Juliana sudah

Gorong gorong Juliana

Gorong gorong Juliana sudah jadi pancaran di balik layar film horor Aniaya Kuburan, suatu buatan yang terus menjadi memantapkan julukan sutradara Joko Anwar ke barisan sineas terkenal.

Tetapi, kepopuleran filmnya tidak cuma saja terpana pada perihal teknis ataupun teori- teori mengenai Film Aniaya Kuburan yang berhamburan di bumi maya, filmnya pula menarik para pemirsa yang terpikat pada asal usul serta arsitektur dari gorong- gorong misterius, yang selama film buat bulu gitok merinding.

Warnanya, gorong- gorong di dalam Film Aniaya Kuburan yakni Gorong- gorong Juliana. Dibentuk pada tahun 1914, Gorong- gorong Juliana awal mulanya ialah bagian vital dari rute Sepur Api Banjar- Cijulang, mengaitkan 2 stasiun berarti: Alur serta Cijulang.

Dengan jauh rute dekat 82 km, gorong- gorong ini terdapat di Area Peninggalan II Bandung. Sedangkan itu, julukan Juliana sendiri, didapat dari wujud istri raja Kerajaan Belanda: Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje- Nassau, yang menyuruh dari tahun 1948 sampai 1980.

Karakteristik Gorong- gorong Juliana tidak cuma terdapat pada umurnya yang sudah beratus- ratus tahun, namun pula pada arsitekturnya yang luar biasa.

Berlainan dari gorong- gorong lazim, bentuk Gorong- gorong Juliana didesain membengkok. Seperti itu kenapa, semenjak awal kali dibentuk, gorong- gorong itu lebih diketahui selaku Gorong- gorong Bengkok oleh warga dekat.

Konsep melengkungnya, menghasilkan khayalan pada mata. Betul, arsitektur sejenis itu, buat akhirnya tidak nampak dari satu bagian ke bagian yang lain.

Dengan jauh dekat 127 m, kemudian posisi mulut gorong- gorong terdapat di bagian timur laut serta barat energi, serta luang terbengkalai amat lama sampai kesimpulannya dipakai untuk syuting Film Aniaya Kuburan, saat sebelum dipakai selaku posisi berarti dalam film, citranya yang berhantu telah menempel oleh warga dekat.

Sehabis Gorong- gorong Juliana berdiri selaku rute sepur api sepanjang sebagian dasawarsa, sesuatu kala, persisnya pada 1982, rute Banjar- Cijulang ditutup. Alhasil tidak terdapat lagi kegiatan di dekat gorong- gorong. Walaupun sedemikian itu, Gorong- gorong Juliana senantiasa berdiri berdiri, jadi saksi gagu dari kemajuan pemindahan di Indonesia.

Saat ini, Gorong- gorong Juliana‘ kelihatannya berpindah guna jadi destinasi darmawisata asal usul’ yang menarik atensi banyak orang( paling utama dari pemirsa film Aniaya Kuburan). Ini berarti, Film Aniaya Kuburan memiliki berperan.

Gorong gorong Juliana sudah

Kehadiran Gorong- gorong Juliana dalam film Aniaya Kuburan membuka sesi terkini dalam keberadaan gorong- gorong itu di real life.

Kombinasi antara asal usul yang banyak serta kombinasi adat pop atas viralnya gorong- gorong ini, agak- agak membagikan impian terkini untuk Gorong- gorong Juliana biar lebih dicermati serta dirawat lagi oleh masyarakat dekat ataupun lembaga pemerintahannya.

Begitulah, menciptakan posisi yang pas buat film memanglah menyantap durasi. Joko Anwar, dikabarkan, menghabiskan 6 bulan buat mencari posisi yang cocok dengan visi artistiknya.

Kesimpulannya, Gorong- gorong Juliana jadi opsi sempurna buat menghasilkan suasana membentangkan serta misterius yang di idamkan dalam film horor itu.

Kalian terpikat bertamu ke Gorong- gorong Juliana? Hah, khawatir? Betul, dibanding jauh- jauh ke situ tetapi tidak berani masuk terowongannya, mendingan nonton Film Aniaya Kuburan.

Dari nonton filmnya, kalian dapat memandang suasana dalam terowongannya itu. Sungguh- sungguh, deh. Film Aniaya Kuburan sedang tayang di bioskop semenjak penayangan awal pada 11 April 2024. Jadi, aman menyaksikan.

Viral tukang parkir di penjara 10 tahun => https://beritaindonesia.club/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *